Jumat, 18 April 2025

Sabat Adalah Hari Ketujuh

Omer mengenalana dengan suara derapan kakinya yang gemetaran di lantai, ini musim dingin sama seperti hari sebelumnya, hanya saja derapannya lebih keras. Sampai-sampai, kretek… kretek.. kretak.. retakan kayu atas lantai bereok. Omer dengan sikap keras kepalanya menangah kepalanya ke atas platfom atap, “Hari sabat, hari yang kudus, Sabat Shalom, namun belum sabat.”

Kretak.. kretek..

Hyman berjalan menuju ke kamar belajar Omer penuh dengan buku terbuka menghadap langit atap. Omer seketika dengan mata tajamnya menoleh ke Hyman. “Kak, suaranya sudah sampai di ruang tamu,” “Aku tahu itu namun aku belum memaknai hari sabat dengan jelas”, jawab dengan seketika Omer dengan Hyman. Omer duduk di bangku penuh buku terbuka, sedangkan Hyman mendekatinya wajar itu adalah kakaknya. “Kak biar aku jelaskan, sabat adalah hari suci dimana kita berhenti melakukan pekerjaan. Bahkan menyalakan apipun atau menjala,” dengan tenang.

Omer menutup semua bukunya dan meninggalkan Hyman di ruang belajarnya. Dengan suara Langkah kaki derapan yang kuat sehingga di ruang dapur membuat Iri merasa terheran. “Padahal 3 hari lagi mulai waktu sabat” di dalam hati Iri.

Hyman keluar dari ruang belajar dan menceritakan tentang ibunya, yaitu Omer sepengetahu ingin tahu hari sabat lebih dalam. Iri mengabil kertas pembungkus makanan kosong, mengambil alat tulis sertelah itu mendekati Hyman mengajari sebagai seorang guru di rumah pembelajaran Taurat. “Jadi begini, Sabat adalah waktu dimana kita berhenti bekerja, Sabat adalah janji Tuhan kepada kita sebagai bangsa pilihannya.”

“Jadi bangsa Israel adalah bangsa pilihan?!!”, Ibunya menjawab dengan lemah-lembut dan pelan, “Iya”

Omer dari ruang teras balkon apartemen Kembali menuju ke ruang meja belajar penuh desakan buku yang ia pelajari. “Omer!”, Hyman memegang jas Omer menariknya dengan kencang. “Sudahlah” jawab Omer bergegas. “Karena bangsa Israel adalah bangsa pilihan!”, jawab Hyman dengan tersenyum manis. Omer bingung dan tahu mengapa Hyman membuka ekspresi manisnya, sebenarnya itu adalah jawaban terbaiknya. Mungkin, “Ahh, baiklah, memang benar kamu.”

Lanjut Hyman membersamai kakaknya, “Dari pada Omer belajar mari kita siapkan Sabat untuk hari ini karena waktu berjalan lebih cepat” Hyman menggerutu agar kakaknya keluar dari meja belajar terisolasi. “Jadi waktu terasa cepat bukan ya?” Omer tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan lainnya

Perkenalkan Konstanta Sigma Spiral

  "Konstanta Sigma Spiral (Σs ≈ 18.53) adalah sebuah angka yang menggambarkan pola pertumbuhan spiral logaritmik, yang sering kita temu...