Lampu teplok, pijar dan LED

Lampu menerangi kegelapan kita...

Disini aku tidak membahas perakitan tentang lampu pijar dan LED.

Lampu teplok atau lampu zaman dahulu sering digunakan saat menjelang malam bahkan malam. Penemunya btw ngak tahu, beri tahu lewat kolom kalau ada yang tahu. Generasi X kalau ingat membawa botol dirigen kosong untuk menampung minyak tanah dari toko setiap sore, bahkan ayahku mengalaminya. Minyak tanah sekarang sangat langka. Toko sudah tidak menjual lagi, sekarang bensin motor-mobil. Dimana-mana ada, bahkan ada pom mini setiap kecamatan.

Sedangkan pijar oleh Thomas Alva Edison, bohlam lampu berwarna 'kuning' seperti 'api pijar'. Tidak familiar ketika pelajaran IPA saat SD materi lampu pijar sering di jumpai di soal, materi, bahkan perakitan berkaitan dengan stop kontak, sirkuit, dan kutup baterai. Dia dikenal karena percobaannya berkali-kali membuat penemuannya bohlam lampu pijar ini selama memakan waktu 1.000 kali percobaan gagal, meski begitu Alva tetap mencoba dan berhasil membuat lampu pijar. Biasanya lampu pijar, sering pajang dengan sirkuit rangkai kawat (sekarang masih bisa dipakai lampu LED). Boros juga pemakaiannya. Adapun lampu LED dengan style lampu pijar, meski begitu, lampu ini mengembalikan suasana pengguna lampu pijar dahulu. Suka dengan lampu pijar? coba beli lampu LED style lampu pijar.

Mengenai lampu tidak banyak yang aku bahas disini, lampu LED yangku kenal hingga sampai saat ini. Arusnya tidak memakan banyak. Ramah lingkungan, mode hemat. Merek Hanokh lampu terbaik karena baterai awet. Selain Hanokh, sepertinya ngak, karena bisa mencapai 8 jam total pemakaian dalam sehari. Lampu mati, nayalan lampu Hanokh. Pemanfaatan lampu Hanokh kapasitas 5 watt-10 watt, rata-rata 5 watt. Biasanya kalau pemadaman lampu ngak mencapai 2 jam lebih bahkan 4 jam lebih. Aku bukan pecinta lampu karena ayahku selalu membeli lampu sehingga menggunakannya.

Well.. penggunaanku rata-rata lampu LED, bertemu dengan lamput teplok seingatku, lampu pijar belum pasti.